"Apakah kamu merindukanku?"
"Sudah jelas di wajahku ini tersirat bahwa aku sangat merindukanmu. Tak bisakah kamu melihat guratan rindu di wajahku ini?"
Ayu tersenyum mendengar jawaban Wisnu. Wisnu pun ikut tersenyum dan berkata, "Sudahkah aku berkata padamu bahwa aku akan selalu mendukung segala mimpimu? Jika belum, sekarang aku katakan bahwa aku akan selalu ada di dekatmu, selalu ada untukmu dan akan selalu mendukung semua impianmu."
Patutkah laki-laki diujung sana mengatakan hal semacam itu? Ayu tak dapat berkata apa pun. Dengan sisa kekuatan menahan suara tangis, ia berkata "Bagaimana bisa laki-laki seperti dirimu bisa melihat perempuan sepertiku mencapai impiannya? Di mana harga dirimu? Bukankah kamu yang seharusnya berada di posisiku sekarang demi masa depan keluargamu kelak?"
"Aku sudah lebih darimu di sini. Aku bisa mendapatkanmu dan juga mendukungmu. Kamu adalah partner hidupku. Aku tidak akan membiarkanmu berjalan di belakangku, tapi kita akan berjalan berdampingan. Semua mimpimu adalah mimpiku juga. Sudahlah, selesaikan semua impianmu. Pulanglah jika semua impianmu telah tercapai. Di sini aku, Sahabatmu, partner hidupmu akan selalu menggu kemenangan dari semua mimpi-mimpimu. Taklukan dunia selama kau bisa."
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program Simulasi Kompetisi Menulis berhadiah 2 tiket PP + voucher menginap di hotel berbintang BALI dari www.nulisbuku.com dan www.tiket.com
"Sudah jelas di wajahku ini tersirat bahwa aku sangat merindukanmu. Tak bisakah kamu melihat guratan rindu di wajahku ini?"
Ayu tersenyum mendengar jawaban Wisnu. Wisnu pun ikut tersenyum dan berkata, "Sudahkah aku berkata padamu bahwa aku akan selalu mendukung segala mimpimu? Jika belum, sekarang aku katakan bahwa aku akan selalu ada di dekatmu, selalu ada untukmu dan akan selalu mendukung semua impianmu."
Patutkah laki-laki diujung sana mengatakan hal semacam itu? Ayu tak dapat berkata apa pun. Dengan sisa kekuatan menahan suara tangis, ia berkata "Bagaimana bisa laki-laki seperti dirimu bisa melihat perempuan sepertiku mencapai impiannya? Di mana harga dirimu? Bukankah kamu yang seharusnya berada di posisiku sekarang demi masa depan keluargamu kelak?"
"Aku sudah lebih darimu di sini. Aku bisa mendapatkanmu dan juga mendukungmu. Kamu adalah partner hidupku. Aku tidak akan membiarkanmu berjalan di belakangku, tapi kita akan berjalan berdampingan. Semua mimpimu adalah mimpiku juga. Sudahlah, selesaikan semua impianmu. Pulanglah jika semua impianmu telah tercapai. Di sini aku, Sahabatmu, partner hidupmu akan selalu menggu kemenangan dari semua mimpi-mimpimu. Taklukan dunia selama kau bisa."
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program Simulasi Kompetisi Menulis berhadiah 2 tiket PP + voucher menginap di hotel berbintang BALI dari www.nulisbuku.com dan www.tiket.com
No comments:
Post a Comment